CERPEN_CONTOH CERPEN_Kesabaran sebagai jalan Kesuksesan

 

Cerpen Kesabaran sebagai jalan Kesuksesan

Zea merupakan salah satu anak desa yang memiliki sebuah mimpi yang besar. Ia terus berusaha keras, belajar dengan giat. Dia juga seorang yang rajin, dia pun sering sekali mendapatkan sebuah permasalahan ekonomi di keluarganya. Ketika kecil Zea sudah belajar mandiri karena dari kecil ia ditinggal kedua orang tuanya bekerja. Waktu semakin berjalan ia masuk sekolah TK. ia mulai menyiapkan seragam dan alat tulis. saat berangkat ia pun jalan kaki bersama temannya namanya Lili. Zea dan Lili bersahabat sejak kecil dan suka bermain hingga sore hari.

Sesampainya di sekolah Zea dan Lili bersalaman dengan Ibu Guru dan langsung menuju kursi masing – masing. dalam pembelajaran Zea sangat senang sekali bisa belajar dan bermain di TK. Ia mendapatkan banyak teman dan mendapatkan banyak pengetahuan di TK. Selesai sekolah Zea pulang bersama Lili dan dilanjut dengan beramain, bermain boneka, bermain di sawah, di sungai mencari ikan. Setelah Mendapatkan ikan Zea dan Lili pulang, sesampainya di rumah Zea langsung memberikan ikan tersebut ke Ibunya untuk dimasak menjadi lauk untuk makan malam keluarganya. Ia sangat berbakti kepada orang tuanya. dari kecil lili sudah dibiasakan untuk hidup sederahana, dan terus menyukuri nikmat-Nya. Setelah makan malam ia belajar dengan ibunya, yang sangat sabar mengajari Zea.

Hari semakin berganti, waktu semakin berjalan ia sudah duduk dibangku SD dan Zea satu sekolah dengan Lili, Kondisi ekonomi keluarga Zea belum ada perubahan, Zea sering  kesulitan untuk membeli kebutuhan sekolah, sehingga ia harus menunggu ibunya memiliki uang. Zea memang suka membaca, ia sangat suka membaca, hingga suatu hari ada bazar buku namun karena kondisi Zea yang serba kekurangan, ia tidak memiliki uang untuk membelinya, ia hanya melihat lihat bukunya dari jauh, tetapi ia tidak tinggal diam, ia berinsiatif untuk mendekat bazar tersebut dan memanfaatkan untuk membaca buku – buku, Ia senang bisa membaca buku tersebut. Tak lama kemudian datanglah Lili akhirnya mereka saling bercerita sambil melihat – lihat buku. Setelah itu Lili membeli sebuah buku dan  Lili bertanya kepada Zea mengapa ia tidak membeli buku. Lalu Zea menjawab bahwa ia belum memiliki  uang untuk membeli, Lili pun membelikan buku untuk Zea. Zea pun senang dan berterima kasih kepada Lili. Mereka akhirnya masuk ke kelas dan melanjutkan membaca buku.

Setalah pulang sekolah, Zea membatu neneknya membuat lumpia, sehingga waktu bermain dengan teman – temannya sangat terbatas, hingga suatu hari teman – temannya mengajak bermain, tetapi karena ia masih membantu neneknya sehingga ia menolak ajakan teman – temannya karena ia tidak tega melihat neneknya membuat lumpia sendiri. setelah lumpia  selesai ia masih menjual kelilng kue – kue tersebut. Ia merupakan anak yang kerja keras dan mandiri. Banyak orang – orang yang salut kepadanya karena Zea merupakan anak yang luar biasa. Hingga lumpia terjual habis ia segera pulang dan memberikan  semua uang dagangannya kepada neneknya. Setelah itu ia beristirahat dan malamnya ia harus belajar dan ibunya selalu menemani Zea ketika belajar.

Sebentar lagi Zea akan menjalani Ujian Kelulusan, ia benar – benar mempersiapkan materi – materi yang sudah ia dapatkan disekolah. ia sudah mulai mengurangi main, tetapi tetap membantu neneknya membuat dan menjual lumpia. hingga terkadang ia di jalan sambil mengingat ingat pembelajaran yang sudah ia pelajari. Persiapan semakin matang, ia semakin mantap untuk Mengerjakan Ujian. Ia pun mengerjakan ujian dengan sungguh – sungguh. Hingga semua Mapel Ujian Kelulusan bisa terlaksana semua ia merasa lega. Ia menunggu hasil Ujian Kelulusan, rasa deg-degan semakin menjadi – jadi, suasana semakin mencekam. Ia pun dipanggil wali kelas untuk mengambil hasil Ujian Kelulusan dan ternyata hasilnya sangat memuaskan rasa bangga, haru campur aduk. Ia mengungkapkan syukur atas hasil yang telah tercapai. Ia pun segera memberitahu keluarga sesampai di rumah. Semua pun ikut senang atas keberhasilan Zea.

Selang beberapa minggu Zea pun mendaftar di Salah satu SMP favorit, tapi sayangnya ia tidak bisa satu sekolah dengan Lili sahabatnya. Tetapi itu tidak membuat Zea patah semangat karena Sekolah yang sudah di pilih merupakan keputusan masing – masing. Setelah menunggu pengumuman akhirnya Zea di terima. Hari pertama zea memasuki pembelajara di SMP ia sangat senang bisa belajar di SMP Favorit, sesampainya di sekolah ia bersalaman dengan Bapak – Ibu Guru yang berada di dekat pintu gerbang masuk. Bapak – Ibu Guru sangat ramah dan menyambut Siswa – Siswi dengan ramah. Awal kali Zea masuk kelas ia sama sekali belum kenal dengan teman – temannya. ia mulai berinteraksi dengan teman teman dan mulai akrab satu sama lain.

Bel masuk pun berbunyi “tet..tet..tett” mereka segera duduk di meja masing-masing, Ibu Guru pun datang dan mengajar siswa – siswinya untuk belajar Bahasa Indonesia, salah satu mata pelajaran yang Zea sukai. ia belajar dengan tekun karena ia memiliki cita – cita sebagai seorang guru, yang bisa mendidik siswa – siswa menjadi seorang yang terpelajar hingga bisa memberikan manfaat untuk sesama. Setelah selesai sekolah ia langsung bergegas pulang. Dan segera membantu Nenek dan bersih – bersih rumah. Ia sangat menyayangi neneknya, karena sejak kecil ia bersama neneknya karena di tinggal bapak dan ibu bekerja, setelah pulang berjualan lumpia ia pulang dan lanjut belajar. Ia juga setiap satu minggu sekali mengajar mengaji anak – anak TPA di masjid ia tahu bahwa ilmu ini harus diajarkan agar bermanfaat.

Di bangku SMP ia aktif di berbagai organisasi seperti OSIS, PMR, dan beberapa ekstrakurikuler, Zea ternyata memiliki kemampuan dalam berorganisasi ia bisa bekerja sama dalam menjalankan tugas – tugas di organisasi, hingga akhirnya di bangku kelas 2 SMP ia menjadi Ketua Osis, karena memang Zea memiliki kemampuan berorganisasi yang baik.  ia juga anak sosial ditunjukan dengan mengikuti PMR yang dimana ini dapat menubuhkan jiwa jiwa social dengan sesama. ia pun juga tetap bisa membagi waktu untuk belajar.

Waktu semakin berlalu detik – detik mendekati Ujian Nasional pun semakin dekat, hingga ia harus menggurangi beberapa kegiatan non akademi disekolah agar bisa fokus untuk Ujian Nasional. Setelah 2 Minggu Ujian Nasional pun tiba. ia sudah siap untuk Ujian, setelah ujian selesai ia pun menuggu nilai, hingga akhirnya Nilai tersebut keluar. Ia sangat senang hingga akhirnya ia mendapatkan sekolah yang sangat ia inginkan. Keja kerasnya terbayar hingga ia bisa bersekolah di salah satu SMA favorit hingga mengapatkan beasiswa pendidikan.

Awal pembelajaran di SMA pun dimulai, Zea Berangkat dengan digonceng oleh Bapak menggunakan sepeda motor, ia sangat bangga memiliki orang tua yang sangat mendukung pendidikannya, walaupun Zea dari keluaraga yang tidak mampu, Ia benar – benar belajar dengan tekun dan rajiin ia tidak ingin menyia-nyiakan waktunya untuk perbuatan yang tidak baik, ia harus bersungguh – sungguh untuk mengejar cita – citanya, ia mulai merencanakan sekolahnya. ia memiliki target agar dalam pembelajaran ia bisa memahami dan mendaptkan hasil yang memuaskan. Ia berkenalan dengan teman- temannya hingga saling akrab. Ketika pembelajaran di mulai ia sangat fokus memperhatikan Ibu Guru yang sedang mengajarnya. Ketika waktu istirahat ia sangat memanfaatkan waktunya di perpustakaan untuk mencari buku – buku bacaan.

Jam Pulang SMA ini berbeda sekali dengan waktu SMP, karena saat SMA pulangnya sudah sore sehingga ia tidak bisa membantu neneknya, neneknya pun bekerja sendiri, tetapi neneknya memaklumi karena memang sekarang Zea pulangnya sudah sore dan semakin banyak tugas yang harus dikerjakan. Zea tidak menyia-nyiakan waktu untuk belajar ia harus sungguh – sungguh agar bisa mendapatkan hasil yang memuaskan. Zea justru ikut menjualkan Lumpia buatan neneknya disekolah, ia bersekolah sambil berjualan agar tetap bisa membantu neneknya.

Setiap pagi sebelum subuh Zea sudah bangun untuk belajar, bersih – bersih dan menyiapkan sarapan untuk sekeluarga, karena itu yang baru bisa Zea berikan untuk keluarganya. Setelah semua siap ia bersiap – siap untuk berangkat sekolah, ia diantar bapaknya menggunakan sepeda motor.  Ia sering bercerita dengan bapaknya tekait pembalajaran disekolah. Zea sering mendapatkan hasil yang memuaskan dan masuk peringkat 3 besar.

Ia semakin bersungguh-sungguh dalam belajar karena sebentar lagi ia akan menghadapi Ujian nasional, ia sudah mantap untuk ujian nasional. Hingga penggumuman pun tiba ternyata ia mendapatkan nilai Ujian nasioanal di atas 9. Dan kabar gembira juga datang atas kerja keras yang dilakukan oleh Zea dan kesabarannya ia di terima Jalur SNMPTN disalah satu Universitas Negeri Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra. Begita senangnya Zea dan begitu bangganya Keluarga Zea mendapatkan kabar tersebut.

Hari pertama kuliah pun dimulai ia sangat bersemangat ketika masuk kuliah, ia mendapatkan pengalaman berharga, ia meniatkan diri untuk belajar belajar selama 4 tahun demi skill yang harus ia miliki, ia mendapatkan pengetahuan hingga skill dalam pendidikan Bahasa dan sastra. Ia juga tetap menjual lumpia yang ia jajakan kepada teman-temannya, walaupun ia sudah kuliah tetapi ia tidak malu untuk berjualan, karena dari kecil ia sudah diajarkan untuk hidup sederhana. ia justru bangga bisa belajar dan bisa membantu keluarga. Sifat mandiri yang dimiliki Zea ini sudah ada sejak kecil dan ia terapkan dalam setiap hal dan permasalahan yang terjadi. setiap proses yang ia jalani selama kuliah berlangsung, praktik yang ia jalankan hingga menerapkan skill yang dimiliki. Ia memiliki kemampuan yang luar biasa nilai IPK selalu naik, dan ia bisa lulus dengan mendapakan IPK Cumlaude, begitu bangganya keluarga Zea.

Selang beberapa bulan Zea pun mendapatkan kabar kalau dia diterima menjadi Guru PNS di salah satu SMP di dekat rumahnya, ia sangat bangga bisa mewujudkan mimpi yang selama ini ia impikan, kerja keras, usaha yang ia lakukan dari awal hingga bisa menjadi seorang yang sukses ini bisa terwujud. tidak lain berkat dukungan dari keluarga dan usaha yang tidak pernah surut, doa yang selalu dipanjatkan. inilah kerja kerasnya selama ini, atas doa dan kerja keras yang ia lakukan, ini merupakan hasil dari kesabaran yang menghasilkan kesuksesan.                                                                                    Indritrsh

Komentar